Rabu, 16 November 2011

Infraclavicular Plexus Block


Posisi pasien
Pasien supine
Jugular notch, process acromion ventral dari scapula

Guiding struktur

Bagi dua jarak diantara Jugular notch dan prosesus acromial ventral. Tempat penyisipan harus langsung di bawah clavicula dan dengan arah vertikal secara hati-hati. Pleksus dapat dicapai kira kira lebih kurang 3 cm (maks. 5 cm !). Adanya fleksi dari jari-jari pada 0,3 mA / 0.1 ms dengan nerve stimulator merupakan membentuk respon stimulus yang diinginkan.

Pendapat dari teknik ini

Berisiko pneumotoraks
Oleh karena itu, benar-benar dipastikan untuk menghindari hal hal berikut:
● Pemasangan terlalu jauh ke arah medial.
● Deviasi dari sagital (plumb bob) dari arah penyisipan
● Penyisipan jarum > 6 cm.
Saat jari telunjuk yang ditempatkan telah kontak dengan para coracoid prosesus lateral dan klavikula bagian cranial ("Mohrenheim` s fosa ") dimana batas medial dari jari merupakan marker dari titik injeksi / "finger point".
Usahakan selalu menggunakan nerve stimulator dalam melakukan blok ini. Bila respon stimulus yang dihasilkan hanya di m bisep. ini merupakan respon yang kurang baik. Tarik kembali jarum ke posisi s.c., kemudian geser sedikit ke arah lateral dan dorong lagi dengan hati hati ke arah sagital. Dibandingkan dengan teknik Raj / Borgeat (ref. untuk ini) teknik ini tidak memerlukan abduksi lengan.

Side effects, complications
Horner syndrome
Pneumothorax, 
Injeksi intravascular.

Anestesi local

Initial: 30 – 40 ml lidocaine 1% atau mepivacaine 1% atau 30 ml ropivacaine 0.75%
Continuous
: Ropivacaine 0.2 – 0.375% 6 ml/jam (5 – 15 ml), max. 37.5 mg/jam
Bolus (alternatively): 20 ml ropivacaine 0.2 – 0.375% (setiap 6 jam)

Jarum

Single shot: Short-bevel 22 G x 4 – max. 6 cm.
Continuous: E. g. Contiplex D® 18 G x 5.5 cm (B. Braun) alternatively Plexolong A® 19.5 G x 5
cm dengan catheter (Pajunk co.). Catheter berjarak 3 – 4 cm dari ujung cannula.
 

 
 
Referensi
  • Meier G, Büttner J. Compedium Regional of Anesthesia. The English version was revised by: Dag Selander, MD, PhD, c/o Selmedic HB Betzensgatan 1 S-414 55 Göteborg, Sweden

Jumat, 04 November 2011

Femoral Nerve Block

Posisi pasien dan metode
Pasien supine dengan kaki di abduksi dan diputar ke arah eksternal.
 
Guiding structures 
Inguinal foldarteri dengan vena femoralis bagian medial, nerve bagian lateral.
Tempat penyisipan adalah 2 cm di bawah inguinal fold, 1,5 cm kearah lateral arteri. Kanula stimulasi dimajukan dengan sudut 30 ° kearah kranial sampai terasa sensasi  double-click , hal ini menunjukkan bahwa jarum telah melalui fasia lata femoris dan fasia iliaca. Adanya respon stimulus motorik dari m. quadriceps dengan dengan "dancing" kneecap (bergoyangnya patella) pada nerve stimulator 0,3 mA/0.1ms telah menunjukkanbahwa ujung jarum berada di sekitar nerve femoral.
 
Pendapat dari teknik ini

Respon stimulus langsung pada m.sartorius kemungkinan dapat menyerupai respon dari m. quadriceps sehingga dapat mengarah pada "gagalnya anestesi". jadi pastikan adanya patella dances
Hindari insersi jarum intraneural (nerve stimulation).
 
Indikasi

  • Kombinasi dengan blok proksimal sciatik, dapat digunakan pada sebagian besar pembedahan kaki
  • Pengobatan luka, skin graft  pada paha, mobilisasi, fisioterapi.
  • Terapi nyeri terapi (fraktur poros dari femur, setelah pascapembedahan sendi lutut, e. g. synovectomyanterior cruciate ligament reconstruction, nyeri pada fraktur neck femur)
 
Kontraindikasi khusus  

Tidak ada
 
Kontraindikasi relatif  

Setelah e. g. fem. poplitea bypass (menggunakan perangkat: Doppler, sono), limfoma dipangkal paha
 
Anestesi lokal
Initial: 30 – 40 ml lidocaine 1% atau mepivacaine 1% atau ropivacaine 0.75%
Continuous: 6 ml (5 – 15 ml) ropivacaine 0.2 – 0.375%, max. 37.5 mg/ml atau
bolus (alternatively): 20 ml ropivacaine 0.2 – 0.375% (kira - kira setiap 6 jam)

Needle
E. g. a combination needle Plastic cannula set‚ 18 G, 5 cm (Pajunk co.) atau 5.5 cm Contiplex D® (B. Braun)
Continuous: Catheter berjarak 5 cm dari ujung cannula 

 


Referensi

  • Meier G, Büttner J. Compedium Regional of Anesthesia. The English version was revised by: Dag Selander, MD, PhD, c/o Selmedic HB Betzensgatan 1 S-414 55 Göteborg, Sweden



Rabu, 02 November 2011

Axillary Plexus Block

Posisi pasien
Pasien posisi terlentang, lengan di abduksi 90 °, rotasi eksternal, siku difleksikan kira-kira 90°.
 
Guiding struktur
Arteri aksilaris, m. coracobrachial.
Palpasi lekuk antara arteri aksilaris dan m coracobrachial. Selanjutnnya lakukan penusukan kulit dengan jarum. Setelah jarum menembus kulit, jarum didorong sejajar dan kearah proksimal dari arteri dengan sudut 30 ° - 45 ° dari kulit ("klik fenomena" menandakan jarum telah menembus neurovaskular sheath). Turunkan ujung jarum ke distal dan dorong lebih lanjut. Periksa posisi dengan nerve stimulator  
 
Pendapat tentang tehnik ini
Merupakan sebuah teknik  berisiko rendah yang dapat dilakukan tanpa nerve stimulator: Sebuah tanda "klik" merupakan tanda bahwa jarum telah menembus neurovaskular sheath dan lebih mudahnnya jarum didorong menunjukkan posisi jarum telah benar.Tak jarang, anestesi di daerah saraf radial dari distribusi adalah cukup. Tambahan blok selektif mungkin diperlukan.
 
Indikasi
Operasi di daerah lengan (lengan distal atas, lengan bawah, tangan)
Analgesia (Continuous)
Fisioterapi
Pain synndrome
Sympathicolysis
 
Kontraindikasi khusus
Tidak ada

Efek samping
Tidak ada yang khusus
 
Lokal anestesi
Inisial: 30 - 50 ml lidokain 1% atau  mepivacaine 1% atau 40 ml ropivacaine 0,75%
Continus: Ropivacaine 0,2 - 0,375% 6 ml / jam (5 - 15 ml), maks. 37,5 mg / jam
Bolus (alternatif): 20 ml ropivacaine 0,2 - 0,375% (setiap 6 jam)
 
Jarum 
Single shot dan / atau continuous: Short-beveled needle through a plastic cannula (e. g. 18 G, 45° bevel, Pajunk co. or B. Braun). Sebuah kateter fleksibel juga dapat dimasukkan melalui kanula 18 G. Kateter  5 cm melampaui ujung jarum.
Alternatif : Single shot unipolar needle 22 G x 4 cm





Referensi
  • Meier G, Büttner J. Compedium Regional of Anesthesia. The English version was revised by: Dag Selander, MD, PhD, c/o Selmedic HB Betzensgatan 1 S-414 55 Göteborg, Sweden 

Selasa, 01 November 2011

Interscalene Plexus Block

Metode dan posisi pasien 
Pasien terlentang
 
Guiding structures
Batas lateral m sternokleidomastoid., Interscalenus alur tempat penyisipan adalah di level thyroid notch (sekitar 2 cm di atas permukaan kartilago krikoid) batas posterior m. sternokleidomastoid. Arah penyisipan adalah sepanjang alur interscalene (ke arah kaudal dan lateral) dengan sudut kira-kira 30 ° dari kulit.
Stimulus respon : m. deltoid, m. bisep. Injeksi anestesi lokal dilakukan bila respon stimulus  pada 0,3 mA / 0.1  ms dapat tercapai secara memadai.

Indikasi 
● Anestesi dan analgesia  bahu dan / atau  daerah proksimal lengan atas
● Mobilisasi (e.g : frozen shoulder)
● Fisioterapi di daerah bahu (e.g : pasca operasi yang di ikuti dengan mobilisasi)
● Terapi untuk sindroma nyeri
● Sympathicolysis
 
Kontraindikasi khusus
● Contralateral phrenic paresis
● Contralateral recurrent paresis
● PPOK / COPD (relatif)
 
Efek samping, komplikasi: 
Horner sindroma, blok frenikus ipsilateral, blok yang berulang.
 
Lokal anestesi
Inisial : 30 - 40 ml lidokain 1% atau mepivacaine 1% atau 30 ml ropivacaine 0,75%
Continus: Ropivacaine 0,2 - 0,375 % 6 ml / jam (5 - 15 ml), maks. 37.5 mg / jam bolus (alternatif): 10 - 20 ml ropivacaine 0,2 - 0,375% (setiap 6 jam)
 
Jarum: 
Single shot: Short-bevel unipolar 22 G x 4 – 6 cm needle
Continus: e.g. 19,5 G x 6 cm (Plexolong B-Set ®, Pajunk co, atau. Contiplex D ®, B. Braun)
dengan kateter G 20 (kateter 4 cm di luar ujung kanula).





Referensi
  • Meier G, Büttner J. Compedium Regional of Anesthesia. The English version was revised by: Dag Selander, MD, PhD, c/o Selmedic HB Betzensgatan 1 S-414 55 Göteborg, Sweden