Terminal bus merupakan salah satu tempat umum yang rawan kejahatan.
Di negeri ini, terminal bus menjadi surga para pencopet, tukang palak,
calo, dan penipu. Mereka mengamati setiap orang dan selalu siap menerkam
korban yang potensial.
Karena itu, Anda harus ekstra hati-hati
jika berada di terminal, apalagi kalau belum kenal kawasan terminal
tersebut. Berikut ini sejumlah tips yang mungkin akan sangat membantu
Anda ketika berada di suatu terminal yang asing.
Tampil
sederhana. Kenakan pakaian dan aksesori yang tidak mahal. Jangan
jadikan diri Anda sebagai target dari para pencopet atau tukang palak
dengan penampilan yang mencolok. Di area terminal hindari menggunakan
barang-barang berharga seperti telepon seluler atau kamera.
Miliki
peta kota atau kawasan di mana terminal itu berada. Dengan bantuan
peta, Anda lebih mudah menentukan orientasi saat turun dari bus dan
tidak terlihat bingung atau panik. Orang yang bingung dan panik akan
menjadi mangsa empuk pencopet, calo atau tukang palak.
Kalau
tidak punya peta, sekali lagi jangan bingung dan panik. Tetaplah
berjalan dengan yakin seakan Anda sudah tahu seluk-beluk terminal
tersebut. Berhentilah di kios rokok, warung makan, atau toilet sambil
mengamati kondisi sekitar. Perhatikan rambu atau petunjuk arah jalan
atau nomor serta nama bus-bus yang melintas.
Kalau
belum berhasil menentukan orintasi, bertanyalah kepada petugas resmi
seperti polisi atau petugas DLLAJR atau lakukan obrolan ringan dengan
pekerja warung makan atau penjaga kios.
Jika Anda
masih melanjutkan perjalanan ke kota lain dengan bus, belilah tiket
pada loket penjualan tiket bus resmi atau PO (perusahaan otobus) resmi.
Abaikan calo-calo yang getol menawarkan tiket, jangan sekali-kali beri
kesempatan kepada calo, sekali Anda menawar, mereka akan terus mengejar.
Jika naik bus malam, naiklah dari PO atau agen resmi bus tersebut. Jika terpaksa naik di terminal, datang lebih awal.
Bus
yang kosong atau sesak sama bahayanya, dua kondisi itu ideal bagi
pencopet. Mereka biasa bergerombol, tiga sampai lima orang. Karena
berbentuk gerombolan, awak bus pun tidak berdaya untuk membantu Anda.
Modus gerombolan pencopet sangat banyak tetapi umumnya mereka berusaha
mengalihkan perhatian korban dengan menjatuhkan barang atau menawarkan
sesuatu. Begitu perhatian korban terbagi, aggota komplotan yang lain
beraksi.
Dalam bus yang sesak, Anda perlu waspada
saat naik atau turun. Jika Anda merasa dihalang-halangi saat naik atau
turun, waspadalah, hal itu bisa menjadi tanda bahwa pencopet tengah
beraksi.
Jangan menerima tawaran minuman atau
makanan dari orang yang baru Anda kenal di kawasan terminal. Dalam
banyak kasus, orang terbius setelah makan atau minum minuman atau
makanan yang ditawarkan oleh orang yang baru dikenal. Jika ada tawaran
seperti itu tolaklah dengan santun.
Dompet
sebaiknya jangan ditaruh di saku. Simpan uang secukupnya saja di saku
baju depan. Lebih aman lagi kalau saku tersebut bertutup. Barang
berharga lainnya disimpan saja dalam tas atau ransel yang selalu Anda
pegang. Tas atau ransel itu sebaiknya digendong di depan atau selalu
dalam jangkauan pandangan mata Anda. (EGP)
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar