Posisi pasien
Pasien posisi terlentang, lengan di abduksi 90 °, rotasi eksternal, siku difleksikan kira-kira 90°.
Guiding struktur
Arteri aksilaris, m. coracobrachial.
Palpasi lekuk antara arteri aksilaris dan m coracobrachial. Selanjutnnya lakukan penusukan kulit dengan jarum. Setelah jarum menembus kulit, jarum didorong sejajar dan kearah proksimal dari arteri dengan sudut 30 ° - 45 ° dari kulit ("klik fenomena" menandakan jarum telah menembus neurovaskular sheath). Turunkan ujung jarum ke distal dan dorong lebih lanjut. Periksa posisi dengan nerve stimulator
Pendapat tentang tehnik ini
Merupakan sebuah teknik berisiko rendah yang dapat dilakukan tanpa nerve stimulator: Sebuah tanda "klik" merupakan tanda bahwa jarum telah menembus neurovaskular sheath dan lebih mudahnnya jarum didorong menunjukkan posisi jarum telah benar.Tak jarang, anestesi di daerah saraf radial dari distribusi adalah cukup. Tambahan blok selektif mungkin diperlukan.
Indikasi
● Operasi di daerah lengan (lengan distal atas, lengan bawah, tangan)
● Analgesia (Continuous)
Pasien posisi terlentang, lengan di abduksi 90 °, rotasi eksternal, siku difleksikan kira-kira 90°.
Guiding struktur
Arteri aksilaris, m. coracobrachial.
Palpasi lekuk antara arteri aksilaris dan m coracobrachial. Selanjutnnya lakukan penusukan kulit dengan jarum. Setelah jarum menembus kulit, jarum didorong sejajar dan kearah proksimal dari arteri dengan sudut 30 ° - 45 ° dari kulit ("klik fenomena" menandakan jarum telah menembus neurovaskular sheath). Turunkan ujung jarum ke distal dan dorong lebih lanjut. Periksa posisi dengan nerve stimulator
Pendapat tentang tehnik ini
Merupakan sebuah teknik berisiko rendah yang dapat dilakukan tanpa nerve stimulator: Sebuah tanda "klik" merupakan tanda bahwa jarum telah menembus neurovaskular sheath dan lebih mudahnnya jarum didorong menunjukkan posisi jarum telah benar.Tak jarang, anestesi di daerah saraf radial dari distribusi adalah cukup. Tambahan blok selektif mungkin diperlukan.
Indikasi
● Operasi di daerah lengan (lengan distal atas, lengan bawah, tangan)
● Analgesia (Continuous)
● Fisioterapi
● Pain synndrome
● Sympathicolysis
Kontraindikasi khusus
Tidak ada
Efek samping
Tidak ada yang khusus
Lokal anestesi
Inisial: 30 - 50 ml lidokain 1% atau mepivacaine 1% atau 40 ml ropivacaine 0,75%
Continus: Ropivacaine 0,2 - 0,375% 6 ml / jam (5 - 15 ml), maks. 37,5 mg / jam
Bolus (alternatif): 20 ml ropivacaine 0,2 - 0,375% (setiap 6 jam)
Jarum
Single shot dan / atau continuous: Short-beveled needle through a plastic cannula (e. g. 18 G, 45° bevel, Pajunk co. or B. Braun). Sebuah kateter fleksibel juga dapat dimasukkan melalui kanula 18 G. Kateter 5 cm melampaui ujung jarum.
Alternatif : Single shot unipolar needle 22 G x 4 cm
● Pain synndrome
● Sympathicolysis
Kontraindikasi khusus
Tidak ada
Efek samping
Tidak ada yang khusus
Lokal anestesi
Inisial: 30 - 50 ml lidokain 1% atau mepivacaine 1% atau 40 ml ropivacaine 0,75%
Continus: Ropivacaine 0,2 - 0,375% 6 ml / jam (5 - 15 ml), maks. 37,5 mg / jam
Bolus (alternatif): 20 ml ropivacaine 0,2 - 0,375% (setiap 6 jam)
Jarum
Single shot dan / atau continuous: Short-beveled needle through a plastic cannula (e. g. 18 G, 45° bevel, Pajunk co. or B. Braun). Sebuah kateter fleksibel juga dapat dimasukkan melalui kanula 18 G. Kateter 5 cm melampaui ujung jarum.
Alternatif : Single shot unipolar needle 22 G x 4 cm
Referensi
- Meier G, Büttner J. Compedium Regional of Anesthesia. The English version was revised by: Dag Selander, MD, PhD, c/o Selmedic HB Betzensgatan 1 S-414 55 Göteborg, Sweden
Tidak ada komentar:
Posting Komentar